Pengalaman Sebulan di Kampung Inggris - Benci Tapi Rindu. Kamu pernah dengar Kampung Inggris? Yang katanya semua orang di sana ngomong pake bahasa inggris sampai ke tukang bakso dan ibu-ibu rumpi? Yap di postingan kali ini aku mau cerita tentang pengalaman ku belajar di Kampung Inggris selama sebulan.
Kampung Inggris terletak di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Aku kesana sekitar 2 tahun lebih yang lalu tepatnya Desember 2013. Aku berangkat naik kereta ekonomi Matarmaja dari Stasiun Pasar Senen pada tanggal 22 Desember 2013 pukul 15.00 dan sampai di Stasiun Kediri tanggal 23 Desember 2013 pukul 04.00. Oh iya karna ini udah lama banget jadi maklum ya kalau ada salah-salah tanggal atau jam. Hehehe.
Oh iya satu atau dua bulan sebelum keberangkatan, aku sudah mendaftarkan diri di salah satu lembaga kursus di Kampung Inggris. Nama lembaga kursusnya adalah Marvelous. Harga nya waktu itu IDR 700.000 untuk satu bulan pertama dan include penginapan (atau biasa mereka menyebutnya camp). Karna aku mendaftarkannya via pihak ketiga maka dikenakan biaya administrasi juga dan ditambah biaya penjemputan dari Stasiun Kediri. Kalau tidak salah IDR 70.000 untuk biaya penjemputan dengan mobil dari Stasiun Kediri sampai Kampung Inggris.
Setelah sampai di Stasiun Kediri, aku menghubungi pihak penjemputan dan mereka tiba sekitar pukul 04.30. Perjalanan menuju Kampung Inggris kurang lebih 1 jam dan sampai di Kampung Inggris sekitar pukul 05.30. Sampai disana ada banyak yang jualan sarapan, biasanya pecel. Wah kebetulan aku suka sekali pecel dan bisa aku bisa dengan mudah menemukan pecel dimana-mana ^_^
Pihak penjemputan menghubungi lembaga kursus yang telah aku tentukan sebelumnya dan kemudian salah satu staff di lembaga kursus tersebut menjemputku dengan motor menuju kantor lembaga kursus. Jaraknya sih tidak begitu jauh tapi capek juga ya kalau harus bawa-bawa koper kesana, mana keadaan masih train-lag. Sampai sana aku dikabari bahwa camp nya sedang dirapihkan dan belum siap untuk dihuni. Jadi kira-kira harus tunggu sampai agak siang. Lalu salah satu staff di lembaga kursus juga menyarankan untuk sewa sepeda selama berada di Kampung Inggris.
Aku berjalan kaki mencari tempat penyewaan sepeda, tapi kebanyakan sudah habis disewakan. Mungkin karna akhir tahun banyak yang daftar kursus disana. Akhirnya aku pun mendapatkan sepeda di rental yang agak jauh. Untuk satu sepeda selama satu bulan, aku harus membayar IDR 80.000 dan dengan menitipkan jaminan kartu identitas. Waktu itu aku menitipkan kartu mahasiswa sebagai jaminan sepeda tersebut. Aku kembali ke lembaga kursus dengan mengendarai sepeda, sepanjang jalan ternyata ada banyak sekali lembaga kursus lainnya disana, mungkin ada puluhan atau total mungkin ada ratusan. Jadi itulah alasannya dinamakan Kampung Inggris.
Menurut staff di lembaga kursus, tidak setiap bulan Kampung Inggris seramai saat itu. Semua lembaga kursus di Kampung Inggris punya 2 periode penerimaan murid baru tiap bulannya yaitu pada tanggal 10 dan 25. Nah aku ikut yang tanggal 25 Desember 2013, mungkin karna liburan panjang, jadi jumlah peserta kursus jauh lebih banyak.
Untuk angkatan ku di Marvelous, terdiri dari sekitar 30-40 siswa. Kami difasilitasi 2 camp, satu camp cewek dan satu camp cowok yang letaknya berdekatan. Camp cewek terdiri dari 3 kamar tidur dan 3 kamar mandi. Serta ruang tamu yang luas dan kemudian dijadikan ruang kelas.
Suhu di Kampung Inggris jauh lebih panas dibandingkan Cibinong tempat aku tinggal. Di camp, kami hanya difasilitasi satu buah kipas angin yang digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar. Kamarku dihuni oleh 6 orang, dan hanya difasilitasi 2 buah kasur, sprei, 6 buah bantal (tanpa sarung bantal) dan lemari tua. Sedangkan 2 kamar lainnya tidak kebagian sprei. Kondisi suhu yang panas, bahkan di malam sampai subuh dan tidak ada kipas di kamar, membuat ku jarang bisa tidur lelap. Aku baru bisa tidur bila benar-benar sudah lelah. Aku mendapat jadwal belajar 5x perhari mulai pukul 05.30 sampai pukul 21.00 mulai dari hari Senin sampai Jumat. Sabtu dan Minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk liburan baik di camp maupun di luar.
Setiap jadwal belajar, memiliki staff pengajar yang berbeda, kecuali pagi dan malam, pengajarnya sama. Jadi aku punya 4 orang pengajar setiap hari. Ditambah lagi aku mengambil 2 paket kursus di sela-sela jam kosong. Aku kursus di Mr. Bob, lembaga kursus ini punya banyak cabang di Kampung Inggris, ini salah satunya.
Tapi itu hanya awalnya saja aku rajin ikut 7 kursus dalam sehari. Lama-lama aku capek dan aku cuma ikut 3-4 kursus dalam sehari. Hehehe. Pagi-pagi aku belum bangun, yang Mr. Bob gak masuk dan malamnya aku suka kelayapan wisata kuliner. So aku cuma aktif di 3 kursus dari mulai pagi sampai sore. Kenapa? Karna menurutku kursus yang lainnya tidak menarik, tidak semua kursus di sana bermanfaat untukku, lagi pula aku kesana juga bukan hanya untuk belajar semata tapi juga untuk jalan-jalan. Kenapa tidak bermanfaat? Bayangkan, aku udah belajar bahasa inggris dari sejak TK dan di Kampung Inggris dengan paket kursus yang aku pilih, aku harus belajar dari NOL lagi, dari pelafalan ABC.
Yah mungkin aku yang salah ambil paket, tapi syukur juga jadi punya waktu untuk keliling Kampung Inggris. Sedangkan di hari Sabtu - Minggu biasanya kegiatan jalan-jalan ke luar kota. Dari lembaga kursus sering ada paket jalan-jalan ke luar kota dengan harga murah. Misalnya waktu itu ada paket ke Bali ketika tahun baru hanya IDR 400.000 kalau tidak salah, sudah termasuk penginapan dan makan. Terus juga ada jalan-jalan ke Gunung Bromo hanya IDR 200.000 dan tempat wisata lainnya.
Tiga minggu berlalu dengan berat, hari demi hari yang terlewat terasa begitu melelahkan, panas, terik, mau makan harus naik sepeda, makanannya itu-itu aja, tidur gak nyenyak, belajar mulu seharian, kangen rumah. Semua berubah ketika memasuki minggu ke 4, rasanya seminggu terakhir disana, benar-benar membuat ku gak mau pulang. Orang-orang di sekitar ramah, harga makanan super murah, udah terbiasa panas-panasan dan pemandangannya indah banget, masih banyak sawah dimana-mana.
So akhirnya waktu sebulanku telah habis, tadinya aku mau melanjutkan kursus di sana sampai 3 bulan, kata orang untuk menguasai bahasa inggris dengan lancar harus minimal 3 bulan di sana. Tapi sayang waktu ku hanya satu bulan, karna perkuliahan S2 sudah dimulai beberapa hari setelah kepulanganku. Akhirnya dengan berat hati kutinggalkan Kampung Inggris hanya sisa-sisa kenangan yang bisa kubawa, penderitaan yang kini jadi lelucon dan kegembiraan yang kini jadi butiran air mata.
mba, waktu itu pilih paket apa kursusnya???
BalasHapuspaket apa ya, lupa saya mbak.
HapusMba bisa minta kontak marvelouse nya?? Saya cari di google ga diangkat semua
BalasHapuswah maaf udah ga punya mbak.
Hapus