Festival 5000 Lampion Waisak Borobudur 2016 / 2560 BE

Festival 5000 Lampion Waisak Borobudur 2016 / 2560 BE. Beruntung sekali tahun ini akhirnya aku bisa mengikuti rangkaian acara Waisak Borobudur 2016 / 2560 BE dan juga mengikuti Festival 5000 Lampion. Setiap tahunnya WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) memperingati Trisuci Waisak di pelataran Candi Borobudur dan akhirnya baru tahun ini aku kesampaian untuk mengikuti acara tersebut. Jarang ada yang menulis tentang pengalaman mengikuti acara tersebut di internet, aku sendiri agak kesulitan waktu mengumpulkan informasi mengenai acara Waisak Borobudur. Untuk itu tujuan aku menulis artikel kali ini adalah untuk memudahkan orang-orang yang ingin mengikuti rangkaian acara Waisak Borobudur, di sini aku akan berusaha menulis sedetail mungkin pengalaman ku mengikuti acara ini.


Waisak 2016 / 2560 BE jatuh pada hari Minggu, 22 Mei 2016, detik-detiknya 04.14.06. Awalnya aku mau ikut tour lokal supaya gak ribet, tapi setelah aku lihat jadwal tour kok kayanya aneh, mereka mengikuti rangkaian acara tahun lalu, padahal setiap tahun jadwal rangkaian acara Waisak pasti berbeda. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut tour lokal tersebut. Aku mencoba browsing dan menemukan beberapa tips untuk mengikuti rangkaian Waisak Borobudur, walaupun tidak ada yang lengkap, setidaknya aku mendapatkan sedikit informasi.

Akhirnya aku memutuskan untuk naik kereta ekonomi dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Aku membeli tiket kereta ekonomi ini dari jauh-jauh hari di salah satu situs pembelian tiket kereta online (tiket.com), yap aku beli tiket dari tanggal 28 Maret 2016. Aku langsung beli tiket pulang pergi, untuk tiket pergi aku naik kereta Bengawan seharga IDR 76.000 plus biaya administrasi IDR 7.500:


Untuk tiket pulang aku naik kereta yang berbeda yaitu Gaya Baru Malam seharga IDR 106.000 plus biaya administrasi IDR 7.500:


Setelah membeli tiket, aku memesan hotel di traveloka, nama hotelnya Sky Hotel yang berlokasi di Danurejan, Yogyakarta. Harga hotel per malam cukup murah yaitu sekitar IDR 200.000-an. Lalu aku juga berdana untuk lampion. Dengan berdana lampion seharga IDR 100.000 per-orang, aku mendapatkan kupon lampion dan satu stiker make a wish yang nanti akan ditempelkan di lampion yang akan diterbangkan. Satu lampion sendiri diterbangkan oleh 4 orang. Untuk dana lampion bisa juga dilakukan di Candi Mendut di hari-H Waisak.

Hari ke-1, 20 Mei 2016

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga, hari Jumat tanggal 20 Mei 2016, aku sampai di Stasiun Pasar Senen. Ternyata di stasiun ini sekarang sudah terhubung dengan commuter line, so kamu bisa ke Stasiun Pasar Senen dengan menggunakan commuter line, hore! Stasiun Pasar Senen sendiri sudah sangat jauh berbeda dengan keadaan terakhir aku ke sana, udah lama sih sekitar 3 tahun yang lalu.

Kereta ku tiba pukul 11.30 tapi satu jam sebelumnya penumpang sudah diperbolehkan melewati bagian pemeriksaan tiket. Sebelumnya aku makan dulu di 7 eleven stasiun dan membeli perbekalan untuk di kereta nanti. Pukul 11.15 aku naik kereta yang akan membawaku ke Jogja. Menurut ibu-ibu yang aku temui di kereta, hari itu kereta jalan lebih lambat dari biasanya, so ada kemungkinan terlambat. Yap ibu itu benar, kereta yang seharusnya sampai lempuyangan pukul 19.50, ini baru benar-benar sampai sekitar pukul 21.00.

Setelah sampai di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, aku jalan kaki ke hotel yang telah aku pesan sebelumnya. Sky Hotel berlokasi sangat dekat dengan Stasiun Lempuyangan, sekitar 500m. Kalau jalan kaki ya kira-kira gak sampe 5 menit juga sampe kok. Dari Stasiun Lempuyangan, jalan ke arah kanan, lalu dari pertigaan ke kiri, tak jauh dari sana, hotel ini bisa dengan mudah terlihat, posisinya ada di sebelah kanan. Berikut adalah penampakan Sky Hotel Jogja:


Setelah sampai di Hotel, aku menaruh tas dan langsung mencari makanan di sekitar Danurejan, ternyata sekitar pukul 9.30 masih ada beberapa rumah makan yang buka. Aku makan ayam bakar + nasi dengan harga IDR 11.000, wow murah ya. Pukul 10.15 kembali ke hotel, mandi dan tidur.

Hari ke-2, 21 Mei 2016

Aku berangkat ke Candi Mendut pukul 8.15 dengan menggunakan taksi yang dipesan oleh petugas hotel. Tidak lama, datanglah taksi berjenis mini bus yang muat untuk 4 orang, bagian belakang mobil dibiarkan kosong tanpa bangku, mungkin untuk dijadikan bagasi. Nomor telpon taksi tersebut terpampang jelas di sisi kanan dan kiri badan taksi, kalau kamu berminat untuk memesan taksi ini nomornya 0274 - 373737. 

Karna tujuannya ke luar kota, maka tarif yang dikenakan telah ditentukan oleh ORGANDA dan telah dicatat lengkap dalam selembar kertas (2 halaman) yang diperlihatkan supir taksi tersebut. Kita bisa memilih menggunakan argo atau tarif yang telah ditentukan, jika menggunakan argo maka nanti argo akan ditambahkan lagi dengan biaya per km, katanya sih karna luar kota. Tarif dari Yogyakarta ke Candi Borobudur adalah IDR 296.000, sebenarnya aku turun di Candi Mendut tapi harganya sama saja, soalnya dekat dan tidak ada di list ORGANDA tersebut.

Sampai di Candi Mendut pukul 9.15, aku disambut oleh beberapa panitia Waisak Borobudur 2016, mereka menawarkan dana lampion dan beberapa dana lainnya, tapi karna saya sudah berdana lampion sebelumnya, saya hanya mengambil kartu peserta. Kartu peserta ini digunakan untuk mengikuti rangkaian acara di Candi Borobudur.


Selanjutnya sekitar pukul 10.30 kebaktian di Candi Mendut dimulai, di depan altar Sang Buddha.


Sekitar pukul 13.30 acara prosesi dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur dimulai. Barisan prosesi telah ditentukan oleh panitia dan disebutkan sejelas-jelasnya. Kemudian para umat berbaris dengan rapi dan prosesi berlangsung tertib.


Di pintu keluar sudah ada tim buletin Tridharma yang dengan semangat membagikan buletin dan bendera buddhis kecil.


Setelah 30 menit berjalan kaki, di bawah terik sinar matahari kota Magelang, para umat masih dengan semangat mengikuti kegiatan prosesi Waisak Borobudur 2016 / 2560 BE.


Bukan hanya umat yang semangat menyambut Waisak Borobudur 2016 / 2560 BE, warga setempat pun tidak mau ketinggalan loh. Sepanjang jalur Mendut - Borobudur, di sisi kiri dan kanan jalan ribuan warga berkumpul untuk menyaksikan prosesi ini.


Sepanjang jalan prosesi dikawal oleh petugas keamanan, mulai dari panitia sampai polisi berseragam.


Ternyata di barisan terakhir ada kesenian REOG PONOROGO.


Akhirnya pukul 15.30, saya tiba di Candi Borobudur. Ini adalah halaman Candi Borobudur yang malamnya akan gunakan untuk kegiatan penerbangan Lampion.


Dan ternyata hari sudah sore, sudah waktunya makan. Untung ada beberapa pedagang makanan di dalam kawasan Candi Borobudur. Harganya juga standar kok, misalnya air mineral dingin ukuran 600ml dijual dengan harga IDR 5.000.


Pukul 16.30, saya memasuki Zona 1 Candi Borobudur, untuk bernamaskara di altar Sang Buddha dan beristirahat sejenak. Lokasi ini malamnya akan dijadikan tempat untuk kebaktian dan menyambut detik-detik Waisak.


Di sana juga diadakan ritual Yi Fo atau ritual mandi rupang. 
Makna dari Ritual memandikan Buddha Rhupang adalah melambangkan pembersihan tubuh sang Buddha, setelah kita membersihkan tubuh sang Buddha maka berarti kita juga telah membersihkan diri kita sendiri dari segala noda dimasa lalu dan sejak saat ini menjadi bersih. Makna terpenting lagi adalah dengan mengikuti ritual ini kita akan mengerti bagaimana seharusnya melatih diri dalam dharma agar dapat mencapai tubuh suci sang tathagata seperti sang Buddha Sakyamuni yang memperoleh tubuh Dharmakaya yang suci. (Source: https://padmakumara.wordpress.com/2011/05/15/ritual-mandi-rupang-yi-fo-%E6%B5%B4%E4%BD%9B/)


Selanjutnya pukul 18.00 aku mengikuti rangkaian acara Dharmasanti Waisak Nasional 2560 BE / 2016 yang diselenggarakan di Taman Lumbini, salah satu area di kawasan Candi Borobudur. Acara ini dihadiri oleh RI 2, Wakil Presiden Republik Indonesia beserta istri. Rangkaian acara lengkapnya bisa dilihat di undangan ini.


Di Taman Lumbini ini ada beberapa tenda dari beberapa organisasi buddhis salah satunya tenda MATRISIA. MC dari tenda ini mempersilahkan siapa saja untuk beristirahat di tenda ini. So aku akhirnya numpang istirahat di tenda ini dan melakukan nasmaskara dulu sebelumnya.


Pukul 22.00, aku dan para umat lainnya yang telah berdana lampion, berkumpul di lapangan ini untuk menerbangkan lampion. Sebelum menerbangkan lampion, umat dipimpin untuk bernamaskara dan membacakan beberapa paritta singkat dan kemudian bermeditasi sejenak.


Ini adalah lilin yang digunakan untuk membakar sumbu lampion. Setiap peserta memiliki lilin masing-masing yang telah disediakan panitia.


Pukul 23.00 penerbangan lampion dimulai. Setiap lampion diterbangkan oleh 4 orang dan setiap kelompok diperbolehkan untuk menerbangkan 3 lampion.


Total ada 5000 lampion yang diterbangkan ke langit malam itu. Menurut keterangan para pedagang di kawasan Candi Borobudur, Waisak tahun ini adalah acara waisak terbesar yang pernah dilaksanakan di Candi Borobudur.






Hari ke-3, 22 Mei 2016

Pukul 00.30 aku kembali ke zona 1 Candi Borobudur untuk melakukan kebaktian dan detik-detik Waisak. Kebaktian dimulai sekitar pukul 1.30. Kemudian dilanjutkan dengan meditasi menjelang detik-detik. Terakhir adalah ritual pradaksina yang dengan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3x searah jarum jam.


Rangkaian acara Waisak Borobudur 2016 / 2560 BE selesai pada pukul 5.30. Para umat pulang dengan bis rombongan dan kendaraan masing-masing,


Aku pulang dengan berjalan kaki sampai terminal bis dekat Candi Borobudur. Bis yang aku naiki membawaku ke Terminal Jombor Yogyakarta dengan membayar ongkos IDR 20.000. Sampai di Terminal Jombor aku naik Trans Jogja untuk melanjutkan perjalan ke Malioboro, cukup dengan IDR 3.500 aku sudah bisa keliling kota Jogja sepuasnya.

Setelah berbelanja oleh-oleh di Malioboro, aku melanjutkan perjalanan ke Stasiun Lempuyangan dan pulang ke Jakarta. Yeah, itulah detail pengalaman ku mengikuti rangkaian acara Waisak Borobudur 2016 / 2560 BE dan juga mengikuti Festival 5000 Lampion. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk para pembaca. Jika ada pertanyaan silahkan disampaikan melalui kolom komentar di bawah. Happy Vesak 2560 BE, may all being happy and thank you for reading :)
Share on Google Plus

About merry

Hai saya Merry Olivia, ini adalah blog pribadi saya yang berisi tentang review produk, dari mulai makanan, kosmetik dan lain-lain. Di blog ini juga ada tips-tips dan sharing pengalaman pribadi saya. Semoga artikel-artikel di blog ini bisa bermanfaat untuk kalian semua. Kalau ada pertanyaan bisa langsung comment di kolom yang sudah disediakan. Thank you for reading :)

2 komentar :

  1. halo, kalau boleh tau gimana caranya berdana lampion sebelum hari H? krn aku berencana untuk ikut waisak di borobudur tahun ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk berdana lampion sebelum hari H ada panitia nya. Tapi waktu itu teman saya yang urus. Jadi kebetulan saya tidak punya kontak panitianya. Tapi jangan khawatir, bisa langsung berdana lampion di stand nya di candi mendut. Nanti mereka akan menawarkan lampion ke semua orang yang datang ke candi mendut di hari H perayaan.

      Hapus